Nasi Balap Khas Lombok
Nasi Balap khas Lombok. (Foto:
goodindonesianfood.com)
Ketika
menyinggung tentang makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat, pikiranmu mungkin
langsung tertuju pada kenikmatan ayam taliwang yang sangat populer. Tapi, ada
pula sajian khas Lombok lainnya yang nikmatnya tak kalah terkenal, yaitu nasi
balap.
Nasi
balap dikenal juga dengan nama nasi balap puyung atau nasi puyung, yang merujuk
kepada daerah asal kuliner ini, yaitu Kampung Puyung yang terletak di Dusun
Lingkung Daye, Jonggat, Lombok Tengah.
Sajian
nasi balap ini sebenarnya sederhana, yaitu seporsi nasi putih dengan suwiran
daging ayam bumbu pedas, kedelai goreng, plus sambal khas yang disajikan di
atas daun pisang. Sementara, kering kentang, oseng buncis, dan telur juga kerap
hadir sebagai pelengkap.
Nasi
balap biasanya disantap sebagai menu sarapan. Makanya, penjual nasi balap
umumnya menjajakan dagangannya sejak pagi hari. Tapi, sajian ini juga tetap
bisa ditemukan di berbagai sudut kota Lombok pada siang dan malam hari.
Citarasa gurih dan pedas yang nendang merupakan andalan bagi
kuliner yang satu ini.
Nasi balap lombok dengan menu ayam
pelalah di paket Kulina Box Basic.
Sejarah
Munculnya Nasi Balap
Sejarah
kuliner ini bermula dari ibu Inaq Esun yang telah menjajakan makanan ini sejak
tahun 1970-an. Pada tahun 90-an, ada salah seorang cucu dari Inaq Esun yang
berprofesi sebagai pembalap lokal. Setiap kali menang balapan, ia selalu
mentraktir teman-temannya di warung nasi milik neneknya. Dari situlah nama nasi
balap ini berasal.
Kini,
kedai nasi balap Puyung cap Inaq Esun menjadi salah satu destinasi kuliner yang
sangat populer dan telah memiliki beberapa cabang. Warung-warung penjaja nasi
balap pun menjamur hingga ke luar NTB.
Resep Nasi
Balap Puyung
Kamu
bisa menghadirkan cita rasa nasi balap Puyung di rumah lewat resep berikut ini.
Bahan:
·
500 dada ayam, rebus dan
suwir halus
·
100 gram kedelai, rendam
dalam air garam, goreng
·
2 buah kentang ukuran
besar, parut kasar
·
2 batang serai, geprek
·
1 ruas lengkuas, geprek
Bumbu
ayam sisit:
·
Cabai merah dan cabai
rawit sesuai selera (rekomendasi: gunakan sebie beaq atau
cabai kering sebagai pengganti cabai merah)
·
5 siung bawang putih
·
7 siung bawang merah
·
5 biji kemiri, sangrai
·
1 ruas jahe
·
1 ruas kencur
·
Terasi sesuai selera
(rekomendasi: gunakan terasi Lombok)
·
Gula dan garam
secukupnya
·
1 buah jeruk limau
Bumbu
kering kentang:
·
1 sdm garam
·
1 sdt kapur sirih
Cara
membuat:
Ayam
sisit/ayam pelalah: Haluskan semua bumbu di atas kecuali jeruk limau,
lalu tumis dengan sedikit minyak hingga harum. Masukkan serai dan lengkuas,
tambahkan sedikit kaldu rebusan ayam. Masukkan ayam suwir, masak dengan api
kecil hingga ayam mengering. Kucuri jeruk limau lalu angkat.
Kering
kentang: Rendam parutan kentang di dalam air yang dicampur
garam dan kapur sirih selama 1 jam. Cuci kentang sampai bersih, lalu goreng
hingga renyah. Angkat dan tiriskan.
Siapkan
nasi untuk empat orang, nasi balap Puyung siap disantap. Biar lebih nikmat,
oseng kacang panjang dan telur dapat disajikan sebagai pelengkap.
Komentar
Posting Komentar